RUMAH SAKIT JIWA DI JAWA BARAT MULAI KEBANJIRAN PASIEN ANAK PECANDU HP

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
KESEHATAN - KESEHATAN
LOKASI INFORMASI
JAWA BARAT - JAWA BARAT
JENIS INFORMASI
BENAR - BENAR
KANAL ADUAN
WHATSAPP
BUKTI ADUAN
LINK
PETUGAS CEK FAKTA
Tommy Sutami
DILIHAT
164 KALI

Senin, 21 Oktober 2019

RUMAH SAKIT JIWA DI JAWA BARAT MULAI KEBANJIRAN PASIEN ANAK PECANDU HP.

[FAKTA]
Sejak tahun 2016, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Jawa Barat di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), telah menangani ratusan pasien yang kecanduan bermain handphone baik itu bermain game online, browsing internet dan aplikasi yang lainnya.
Berdasarkan data RSJ Provinsi Jawa Barat hingga saat ini ada 209 pasien yang kecanduan main handphone.
Mereka merupakan anak remaja mulai dari usia 5 hingga 15 tahun yang harus ditangani dengan cara rawat jalan, bahkan ada juga pasien yang harus dirawat inap.
"Kasus ketergantungan terhadap gadget ini menorobos luar biasa. Biasanya ODMK ini berusia di atas 15 tahun, kini yang datang lebih muda. Usia 5 tahun dan 8 tahun sudah kami tangani, akibat ketergantungan menggunakan gadget," kata Elly dalam kegiatan Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate, Kamis (10/10/2019).
==========
Sub Spesialis Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Jawa Barat, dr. Lina Budiyanti mengatakan ada 11 gejala bagi anak yang mengalami kecanduan gadget dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) V. Beberapa di antaranya bisa dikenali dari perilaku sehari-hari.
"Anak main game untuk melarikan diri dari ketidaknyamanan. Kemudian yang kedua jam pemakaian game sudah tidak proporsional," ujar Lina saat ditemui di Cisarua, Selasa (15/10/2019).
Lina mengatakan, jam yang dianjurkan tidak lebih dari dua jam. Ciri-ciri anak yang kecanduan biasanya memainkan gadget lebih dari enam jam perhari.
"Kemudian dia harus sampai berbohong untuk bisa pakai game itu. Kalau tidak main game membuat dia cemas, cemas itu karena tidak bermain game atau game yang membuatnya cemas, seperti lingkaran setan," katanya.
Ia pun menganjurkan orang tua segera memeriksakan kesehatan mental anaknya ke psikiater jika menemukan gejala dini tersebut.
"Pasien yang kecanduan bermain game itu, lebih mementingkan game-nya dari pada melakukan hal postif lainnya. Kalau anak-anak kan harusnya belajar tapi itu diabaikan," ujarnya.
"Agar mereka bisa lepas dari main game itu waktunya minimal tiga bulan. Itu merupakan terapi perilakunya untuk memutus paparan main game-nya," ujar Lina melanjutkan.
Anak mengamuk atau menangis ketika diambil paksa gadget yang dipegangnya, ujar Lina, hal tersebut juga menjadi pertanda bahwa anak sudah mulai kecanduan.
==========
Apakah perbedaan antara ODMK dengan ODGJ? Pada orang yang mengalami persoalan pada kondisi kejiwaannya, ada yang disebut dengan orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Menurut UU Kesehatan Jiwa No.18 tahun 2014, ODMK adalah orang yang mempunyai masalah fisik, mental, sosial, pertumbuhan dan perkembangan dan atau kualitas hidup sehingga memiliki risiko mengalami gangguan jiwa.
Sementara, ODGJ adalah orang yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang bermanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan atau perubahan perilaku yang bermakna serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi orang sebagai manusia.

[SUMBER KLARIFIKASI]
http://bit.ly/2pvbbqS
http://bit.ly/32nU212
http://bit.ly/2VX3VAf
http://bit.ly/2pAXYg7

Klarifikasi
Kamis, 06 Februari 2025
Kamis, 06 Februari 2025
Kamis, 06 Februari 2025